NUNUKAN, lensanunukan.com – Bupati Nunukan yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, H Abdul Munir ST M AP membuka acara Sosialisasi & Pelatihan Pendataan basis data UMKM (Melalui satu data SIDT-UMKM) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh dinas koperasi, UKM, perdagangan dan perindustrian kabupaten Nunukan, bertempat di ruangan rapat VIP lantai IV Kantor Bupati Nunukan, Selasa (29/07)
Kegiatan tersebut dihadiri kepala dinas Koperasi,UMKM,perdagangan dan perindustrian kabupaten Nunukan, Camat Nunukan Selatan dan Narasumber dari Kepala Bagian pengelolaan Data Kementerian UMKM, Ahmad Fauzi,ST.,M.P.
Bupati Nunukan melalui Asisten Kesra Abdul Munir dalam sambutannya mengatakan data adalah kunci. kalimat pendek ini menggambarkan betapa pentingnya arti sebuah data bagi sebuah program. Dengan data yang valid, terbaru, dan cepat diperoleh, maka sebuah program atau kegiatan dapat disusun dengan efektif, efisien, dan tepat sasaran.
“Demikian pula sebaliknya, tanpa data yang akurat, maka sebuah program pasti akan berjalan serampangan dan tanpa arah. Masalah data inilah yang sampai saat ini masih menjadi persoalan besar bagi bangsa kita. masih tingginya ego sektoral tidak jarang membuat masing – masing instansi membuat dan menyusun datanya masing – masing. padahal, data tersebut saling terkait satu dengan yang lain”, ujarnya.
Lanjut dikatakan data tentang jumlah masyarakat miskin misalnya, berapa instansi dan lembaga yang menanganinya, mulai dari kementerian sosial, Kemendagri, BPS, dan banyak lagi. datanya pun saling berbeda antara satu dengan yang lain.
“Berkaca dari masalah itu, maka saya menyambut baik kegiatan pelatihan bagi para enumerator yang akan melakukan pendataan terhadap UMKM di kabupaten Nunukan. pelatihan ini sangat penting untuk membuat para enumerator memiliki bekal yang cukup dan pemahaman yang sama terkait apa saja yang akan dilakukan pada saat pendataan nanti”, tambahnya.
Berpesan setelah mengikuti pelatihan ini, Bupati berharap para peserta bisa melakukan tugasnya dengan baik, dan menghasilkan data UMKM yang riil dan sesuai dengan kondisi di lapangan, mulai dari berapa jumlah UMKM, bergerak di sektor apa saja, siapa saja pengelolanya, dan berapa aset value usahanya.
“Data – data inilah yang nantinya akan bisa digunakan pada saat menyusun program pengembangan UMKM di kabupaten nunukan”, harapnya.
Tengah situasi ekonomi yang cenderung lesu seperti saat ini, Bupati berharap UMKM mampu menjadi mesin pendorong perekonomian masyarakat. Meskipun nilai usahanya tidak terlalu besar, namun UMKM mampu membuka lapangan kerja, dan menimbulkan efek ekonomi bagi masyarakat”, tambahnya lagi.
Bupati berharap para pelaku UMKM bisa terus berkembang, dan pada akhirnya ada yang naik kelas menjadi pengusaha – pengusaha besar.pemerintah akan terus memberikan dukungan, dorongan, dan bantuan kepada para pelaku UMKM, mulai dari memberikan pelatihan, bantuan permodalan, hingga pemasaran dan promosi sesuai dengan kemampuan yang ada.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, Sabri, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pendataan yang telah dilakukan oleh BPS bersama Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2023.
“Kegiatan ini bukan hanya pelatihan administrasi, tapi langkah awal yang sangat strategis untuk memperkuat ekosistem UMKM, menyusun kebijakan pemberdayaan, dan memastikan pemerataan manfaat pembangunan ekonomi di Nunukan,” tegas Sabri.
Ia juga menekankan pentingnya peran enumerator sebagai ujung tombak pendataan. Para peserta pelatihan diharapkan bekerja dengan penuh semangat, integritas, dan rasa tanggung jawab.
“Proses pendataan bukan sekadar mengisi formulir, tapi membangun komunikasi dan kepercayaan dengan pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian kita,” ungkapnya. (adv)