oleh

Bupati Nunukan Hadiri Peringatan HANI Tahun 2025

banner 728x90
NUNUKAN, lensanunukan – Bupati Nunukan H.Irwan Sabri menghadiri acara malam puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional ( HANI) tahun 2025 yang bertempat di Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan Jln.P.Antasari, Kamis (26/06/25).
‎Dalam sambutan Bupati Nunukan H.Irwan Sabri menyampaikan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional kali ini merupakan momentum untuk kembali meneguhkan tekad dan semangat untuk terus memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kita masing-masing.
‎Kita tahu bersama, peredaran narkoba di tanah air sekarang ini sudah berada pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Peredaran narkoba telah menyusup dan masuk ke kampung-kampung, ke sekolah-sekolah, dan merusak masa depan generasi muda.
‎Lanjut dikatakannya jenis dan bentuk narkoba juga terus berubah dan semakin sulit untuk dikenali. Situasi ini benar-benar menjadi ancaman yang sangat serius, bukan hanya ancaman bagi masa depan generasi muda, tetapi juga menjadi ancaman bagi bangsa dan negara.
‎”Saya mengajak kepada kita semua yang hadir pada malam hari ini untuk menjadikan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional kali ini sebagai langkah awal untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam rangka memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.”Kata Irwan Sabri.
‎Perang terhadap narkoba harus menjadi komitmen dari semua pihak tanpa terkecuali. Langkah itu bisa dimulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Sebagai orang tua harus peka dan tanggap jika
‎anak-anak mengalami perubahan sikap dan tingkah laku secara drastis dan mencurigakan.
‎”Kita harus tahu siapa saja teman dari anak-anak kita, dan yang tidak kalah penting, kita harus memberikan perhatian dan kasih sayang secara cukup kepada anak-anak kita, sehingga mereka tidak mudah terjerumus ke dalam jeratan narkoba. dalam skala yang lebih besar, yaitu di lingkungan tempat tinggal, kita tidak boleh bersikap cuek dan acuh tak acuh jika mengetahui ada tindak pidana peredaran narkoba di sekitar kita. Jangan pernah ragu untuk mengungkap dan melaporkannya kepada aparat penegak hukum”, tambahnya.
‎Lanjut dkatakan menurut H. Irwan terkadang orang sering bersikap cuek dengan alasan.
“”Ah, yang penting bukan keluarga saya yang terlibat, menurut saya, sikap tersebut kurang bertanggung jawab. Karena peredaran narkoba bisa menyasar siapa saja tanpa pandang bulu. Hari ini tidak, tapi belum tentu besok atau lusa kita bisa bebas dan aman dari pengaruh narkoba”, ucapnya.
‎Lanjut dikatakan peredaran narkoba tidak mungkin bisa dihilangkan jika semua pihak tidak bersama-sama bahu-membahu memutus mata rantai peredarannya. Di samping itu, tentu saja terus juga harus diimbangi dengan memberikan sosialisasi dan edukasi, serta melakukan rehabilitasi kepada para korban.
‎Sebagai daerah perbatasan, memurut H. Irwan Kabupaten Nunukan memiliki kerawanan yang sangat tinggi terhadap peredaran narkoba, Kabupaten Nunukan
‎merupakan pintu masuk narkoba dari Malaysia, yang kemudian dibawa masuk dan diedarkan di Sulawesi dan Kalimantan. Ibarat zona perang, Kabupaten Nunukan adalah zona merah yang sangat rawan.
‎”Maka pesan saya, jangan pernah lengah dan kehilangan kewaspadaan. Ayo, bersama-sama mengambil peran dalam perang melawan narkoba, bukan demi siapa-siapa, tetapi demi anak cucu kita, dan demi bangsa dan negara kita”, ujarnya.
‎Kepala BNNK Nunukan Anton Suriyadi juga pada kesempatan sambutannya memyampaikan bahwa HANI merupakan momen penting yang merefleksikan keprihatinan dunia terhadap permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, yang dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan.
“Kita baru saja mendengar bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap dan menyita kurang lebih 2 ton sabu. Ini adalah bukti nyata bahwa negara kita terus menjadi sasaran peredaran narkotika dalam jumlah besar”, ungkap Anton.
‎Oleh karena itu, kehadiran BNN di sini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan permasalahan narkoba.
‎”Kami juga ingin menyampaikan keprihatinan atas tren baru yang kami temukan di lapangan, yakni penyalahgunaan liquid vape di kalangan remaja dan anak-anak sekolah. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena produk ini kerap disalahgunakan sebagai media baru untuk penyalahgunaan zat adiktif.
‎Berdasarkan arahan nasional, BNN menerapkan strategi melalui empat pilar utama dalam penanganan narkoba, yaitu: Pencegahan, Pemberdayaan masyarakat, Rehabilitasi, dan Pemberantasan.
‎Keempat pilar ini kami jalankan dengan pendekatan humanis, terutama bagi para penyalahguna narkotika dan keluarganya. Kami membuka seluas-luasnya akses rehabilitasi bagi siapa pun yang ingin pulih dan kembali ke masyarakat”Tegasnya.
‎Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Anton menjelaskan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan
‎adalah kunci keberhasilan. BNN juga menjalin sinergi dengan mitra internasional untuk memutus jaringan peredaran narkoba lintas negara.
‎”Melalui kolaborasi yang erat, tren penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Nunukan dapat ditekan secara signifikan. Masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba baik oleh tetangga, teman, maupun anggota keluarga. Pelapor akan dilindungi oleh undang-undang, dan pengguna yang melapor diri akan direhabilitasi, bukan dipidana”, Harapnya
‎Di akhir sambutannya Anton Suriyadi menyampaikan ucapan terimakasih kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja sama,saling kordinasi, berkolaborasi dan terus bersinergi dengan BNN RI dalam upaya yang berkesinambungan guna menuju Indonesia Bersinar (Indonesia Bersih Narkoba). (adv)
banner 728x90