NUNUKAN, lensanunukan.com – Sebagai wujud komitmen menjaga persatuan di wilayah perbatasan, Perhimpunan Lintas Keagamaan Perbatasan (PELITA) Kabupaten Nunukan menggelar forum diskusi bertema “Keberagaman dalam Bingkai Kebhinekaan dan Toleransi Agama di Wilayah Perbatasan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara”, bertempat di Aula kantor Bupati lantai 5.
Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh PELITA sebagai bentuk kepedulian lintas tokoh agama terhadap potensi masuknya paham intoleran yang dapat mengganggu keharmonisan masyarakat perbatasan.
Ketua PELITA, Suryadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keragaman agama dan budaya di Kabupaten Nunukan adalah kekuatan, bukan kelemahan.
“Perbatasan adalah wajah terdepan Indonesia. Kalau di sini kita bisa hidup rukun dan saling menghargai, maka itu bukti nyata bahwa kebhinekaan adalah kekuatan bangsa kita,” ujar Suryadi.
Forum ini menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Negeri Nunukan, Kementerian Agama, Kesbangpol Nunukan, dan FKUB Nunukan serta tokoh pemuda lintas agama. Diskusi berjalan interaktif, membahas peran tokoh agama dan pemuda dalam memperkuat toleransi serta menangkal paham radikal-intoleran di masyarakat.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat wawasan kebhinekaan di kalangan pemuda dan masyarakat perbatasan, membangun sinergi antarumat beragama, serta menumbuhkan komitmen bersama menjaga persatuan dan kesatuan di garis terdepan NKRI.
Kegiatan ditutup dengan penegasan komitmen bersama: “PELITA dan masyarakat perbatasan siap menjaga keberagaman dalam bingkai kebhinekaan, demi Indonesia yang damai dan bersatu.”
“Pemuda Lintas Keagamaan Perbatasan atau PELITA Kabupaten Nunukan menggelar forum diskusi bertema Keberagaman dalam Bingkai Kebhinekaan dan Toleransi Agama di Wilayah Perbatasan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi tokoh agama dan pemuda perbatasan untuk menyuarakan komitmen menjaga persatuan di garis depan NKRI.”
“Kementerian Agama dalam forum ini mengingatkan pentingnya moderasi beragama sebagai benteng utama menghadapi paham intoleran.”
“Tokoh pemuda setempat mengajak generasi muda untuk menjadi garda terdepan melawan intoleransi dan menjaga kerukunan
“Forum lintas agama yang diinisiasi PELITA ini diakhiri dengan pernyataan komitmen bersama: menjaga keberagaman dalam bingkai kebhinekaan, memperkuat toleransi, dan memastikan perbatasan tetap aman serta harmonis.














